Buta al-Qurankah aku? (teguran tulus untuk presiden Pas)

Buta al-Qurankah aku? (teguran tulus untuk presiden Pas) - Hallo sahabat Kabar Malay, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Buta al-Qurankah aku? (teguran tulus untuk presiden Pas), kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel artis, Artikel Berita, Artikel gatget, Artikel Police, Artikel Politik, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Buta al-Qurankah aku? (teguran tulus untuk presiden Pas)
link : Buta al-Qurankah aku? (teguran tulus untuk presiden Pas)

Baca juga


Buta al-Qurankah aku? (teguran tulus untuk presiden Pas)



Demikianlah Artikel Buta al-Qurankah aku? (teguran tulus untuk presiden Pas)

Sekianlah artikel Buta al-Qurankah aku? (teguran tulus untuk presiden Pas) kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Buta al-Qurankah aku? (teguran tulus untuk presiden Pas) dengan alamat link https://kabar-malay.blogspot.com/2017/07/buta-al-qurankah-aku-teguran-tulus.html
ZOLKHARNAIN ABIDIN AL-ABYADHI

Bukan untuk berbangga, tetapi sekadar memulahazahkan diri sendiri. Aku telah mendengar dan memperdengarkan bacaan al-Quran-ku selama tiga tahun dengan guru sehingga tamat tanpa gugur walaupun sepatah. Bacaan al-Quran-ku bersanad.
Sudah lebih 10 tahun aku jadi imam solat terawih, dan sekurang-kurangnya 10 juz al-Quran aku baca dalam solat terawih setiap tahun. Antara 30 - 40 orang bersolat terawih bersamaku.
al QuranAku sudah berkuliah tafsir di Perlis semenjak hampir 25 tahun yang lalu dan kini sudah sampai juz yang ke-21. Kuliah itu aku sampaikan dengan nota yang aku sediakan sendiri berpandukan beberapa kitab tafsir muktabar. Kini kuliah itu masih berlangsung.
Tidak ada hari yang aku tak baca al-Quran dan aku khatam al-Quran dalam tempoh tertentu tanpa leka. Di rumahku juga ada beberapa kitab tafsir muktabar yang aku rujuk termasuk puluhan versi tafsir ada dalam Maktabah Syamilah komputer riba aku.
Anak-anak aku juga, aku dan keluarga aku sendiri yang ajar mereka membaca al-Quran. Tidak ada seorang pun anak-anakku yang tak tahu baca al-Quran, bahkan mereka boleh membaca dangn lancar semenjak awal usia lagi. Ada yang menghafaz al-Quran secara bersendirian.
Dalam realiti itu, dua tahun lalu aku nekad keluar Pas. Aku ulang, aku keluar Pas secara nekad dengan menyertai Amanah. Dan, semasa dalam Pas dan selepas keluar Pas, begitulah rutin kehidupan aku bersama al-Quran, tidak pernah berubah.
Aku percaya, ribuan ahli Amanah juga kehidupan mereka dengan al-Quran sama seperti aku, bahkan aku yakin ada yang lebih baik berpuluh kali ganda berbanding aku. Mereka juga bekas ahli Pas. Hal yang sama juga ada pada mereka yang tak pernah pun masuk Pas.
Read More / Baca Lagi >>

Subscribe to receive free email updates: