Pemakan Bangkai

Pemakan Bangkai - Hallo sahabat Kabar Malay, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Pemakan Bangkai, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel artis, Artikel Berita, Artikel gatget, Artikel Police, Artikel Politik, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Pemakan Bangkai
link : Pemakan Bangkai

Baca juga


Pemakan Bangkai



Demikianlah Artikel Pemakan Bangkai

Sekianlah artikel Pemakan Bangkai kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Pemakan Bangkai dengan alamat link https://kabar-malay.blogspot.com/2017/11/pemakan-bangkai.html


Negara ini tanah kebun luas, penuh tanaman subur menghijau.
Negara ini lembah permai, bergunung-ganang berpantai landai.
Negara ini pusat peradaban, segala membangun; politik, ekonomi dan hukum.

Negara ini panggung sandiwara, pelaku berebutan kuasa, mulai mencuri kecil-kecilan kini penjarah pintar harta negara.
Penguasa berlagak pahlawan membongkar korupsi bertindak bagai wira namun mereka masih memilih kasih.
Ahh, betapa buruk kantung mereka jika dibuka di hadapan rakyat jelata.
Baginda nabi mengingatkan; 'Akan datang satu zaman ke atas umatku di mana para penguasa seperti singa, menteri-menteri seperti serigala, penegak hukum seperti anjing dan rakyat seperti kambing. Lalu, bagaimana kambing boleh hidup di tengah-tengah kerumunan para singa, serigala dan anjing?'
Alangkah lucu tanah airku andai singa, serigala dan anjing mengaum menyalak di hadapan para kambing.
Seorang sahabat berkata, seorang berkuasa tidak berusaha melindung kezaliman atau seorang agama tidak bersuara menegak hukum, mereka umpama melindung orang-orang fasik, mereka umpama keliaran para pemakan bangkai.
Ya Tuhan, ampuni kami, ampuni anak-anak kami. Ampuni anak-anak kami yang akan remaja, anak-anak kami yang akan dewasa. Ampuni mereka ya Tuhan, andai kesalahan dan rasa berdosa mereka miliki adalah kerana pemimpin-pemimpin kami.

Pyanhabib Rahman

Subscribe to receive free email updates: